sajak: Bagus Dwi Hananto, komunitas sastra Jenang
bagai hujan tak berhenti menempuh jatuh ke dunia
mataku meneteskan kesedihan hingga engkau
berpaling
menemukan lobang gelap nan dalam di hati aku
tak dapat dicegah lagi oleh masa lalu kesekian
percintaan
oleh panggilan bisu namaku yang tenggelam di
hatimu
kesedihan hanya butuh dimengerti sebagai mataair
membelah dirinya ribuan kali hingga engkau ada
di sana:
mengucap perpisahan, menertawakan ingatan
ingatan yang berbicara tentang hujan di hitam
dadaku
lihatlah seseorang mati berkali-kali diceburkan
kata-katanya!
tanpa kehendak, seakan takdir membawa aku ke
dasar
menyelami sungai-sungai pucat dimana opelia
mengapung
dan membekap tubuh aku, kesedihan abadi ribuan
tahun
seperti sendiri memanggul dosa berulang kali.
seperti sisifus
yang tak diampuni oleh kelalaiannya: itulah
kesalahan cinta
2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar