Selasa, 11 Agustus 2015

Mendaki Kesedihan

sajak: Bagus Dwi Hananto, komunitas sastra Jenang


bagai hujan tak berhenti menempuh jatuh ke dunia
mataku meneteskan kesedihan hingga engkau berpaling
menemukan lobang gelap nan dalam di hati aku
tak dapat dicegah lagi oleh masa lalu kesekian percintaan

oleh panggilan bisu namaku yang tenggelam di hatimu
kesedihan hanya butuh dimengerti sebagai mataair
membelah dirinya ribuan kali hingga engkau ada di sana:
mengucap perpisahan, menertawakan ingatan
ingatan yang berbicara tentang hujan di hitam dadaku

lihatlah seseorang mati berkali-kali diceburkan kata-katanya!
tanpa kehendak, seakan takdir membawa aku ke dasar
menyelami sungai-sungai pucat dimana opelia mengapung
dan membekap tubuh aku, kesedihan abadi ribuan tahun
seperti sendiri memanggul dosa berulang kali. seperti sisifus
yang tak diampuni oleh kelalaiannya: itulah kesalahan cinta



2014




Tidak ada komentar:

Posting Komentar